HARAPAN INDONES…

HARAPAN INDONESIA KEDEPAN ?

Tidak diragukan lagi, Indonesia adalah bangsa yang luas, kekayaan SDA terbentang dari Sabang sampai Merauke, bangsa yang dikenal dengan semangat kebhinekatunggalikaannya, bangsa yang menjunjung tinggi nilai moral, dan bangsa yang berazaskan ketuhanan.

Tetapi semangat kebhinekatunggalikaan, menjunjung tinggi nilai moral, dan bangsa yang berazaskan ketuhanan itu telah ternoda oleh kepentingan pribadi dan kelompok yang susah menghargai perbedaan, emosi yang lekas meluap, dan mudah diadu domba. Hal itu kini tinggal kenangan manis yang masih tersisa, sebatas konsep yang tidak sesuai realita, dan juga pengalaman berharga yang pernah ada.

Mengenal lebih dalam Indonesia, banyak warisan berharga yang semestinya bisa dibanggakan, dilestarikan, dan dilanjutkan, seperti bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa dan semangat nasionalisme pejuang kita. Tetapi saat ini, warisan-warisan itu tidak dianggap lagi sebagai aset yang patut dipelihara.

Bahasa sebagai identitas bangsa telah berubah menjadi sarana memamerkan identitas diri, melalui penggunaan yang jauh dari kaedah yang berlaku. Disamping itu, nasionalisme menuju ambang kepunahannya, rasa superioritas, mayoritas, dan minoritas telah menuju kejayaannya.

Saat ini tidak mudah lagi menemukan wujud pengabdian kepada bangsa. Istilah “apa yang dapat saya dedikasikan kepada bangsa, telah berubah menjadi hal apa yang dapat saya ambil dari bangsa ini untuk memperkaya diri.

Itulah sebagian gambaran bangsa ini, tetapi Indonesia masih memiliki pengharapan. Masih ada sisi positif yang masih bisa dibanggakan. Kita jangan terhambat oleh problematika tersebut, jangan menyalahkan keadaan, dan jangan menyalahkan penjajah sebagai kambing hitam pewaris masalah.

Belanda sebagai penjajah tidak tinggal diam, Belanda meninggalkan jejak yang jika tetap kita pelihara, niscaya bangsa kita tertolong untuk berkembang. Seperti halnya bangunan-bangunan sejarah warisan Belanda, dimanfaatkan sebagai tempat wisata untuk menambah devisa, peninggalan dalam bidang transportasi yang dinikmati bangsa Indonesia hingga saat ini, dan masih banyak lagi

Implikasinya untuk mencapai inti pengharapan itu, seiring bangsa ini terus berjuang melepaskan diri dari “penjajahan”, yaitu marilah kita kembali bersatu, membenahi diri secara menyeluruh, mensyukuri Indonesia sebagai anugerah dengan wujud pemeliharaan warisan-warisan yang ada.

Inilah momentum yang tepat bagi kita, berkembangpesatnya teknologi informasi dan komunikasi seperti halnya jejaring sosial, bisa kita gunakan untuk saling berhimpun sebagai entitas sosial yang saling membina, bersatu, kritis, selektif, dan tidak tergoyahkan.

Tinggalkan komentar